vcdiversity.org – Banjir rob yang melanda kawasan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, telah menjadi momok menakutkan bagi warga setempat. Banjir yang disebabkan oleh luapan air laut ini tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari, tetapi juga membuat perekonomian warga terpuruk. Banyak warga yang mengeluhkan kerugian besar akibat banjir ini, terutama mereka yang menggantungkan hidup dari berdagang dan bekerja harian.

Wartaka, seorang pengelola limbah dan penjual ikan asin, merasakan dampak besar dari banjir rob. “Hari ini makin naik banjirnya. Kita bukan lagi nggak bisa kerja, udah nggak ada pemasukan sama sekali sejak kemarin,” keluhnya. Wartaka mengatakan bahwa banjir rob di lingkungan tempat tinggalnya memang kerap terjadi, dan dia hanya berharap banjir segera surut agar bisa beraktivitas kembali.

Sri, seorang penjual kopi di Jalan Dermaga Ujung, Muara Angke, juga mengeluhkan sepinya pembeli akibat banjir rob. “Iya (karena banjir) jadi sepi yang beli. Kemarin sempat surut, eh naik lagi,” ujarnya. Sri mengatakan bahwa banjir rob biasanya terjadi karena luapan air dari laut dan berharap ada tanggul yang lebih tinggi untuk mencegah banjir.

Neni, pemilik warteg, juga merasakan dampak negatif dari banjir rob. Warungnya sepi pembeli, dan dia terpaksa mengurangi lauk dan sayur yang disediakan. “Susah untuk beraktivitas, masak juga susah. Pembeli juga kurang, nggak kayak biasanya, turunnya banyak banget,” ucapnya. Neni berharap banjir segera surut dan ada solusi jangka panjang untuk mencegah banjir rob di masa depan.

Dede Damayanti, pedagang air isi ulang, juga mengalami kerugian besar akibat banjir rob. “Bisa pendapatan Medusa88 login harian sekitar Rp 300.000 atau Rp 400.000, untuk saat ini mungkin di bawah Rp 100.000,” ungkapnya. Selain penurunan pendapatan, Dede juga harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki kendaraannya yang terendam banjir.

Warga Muara Angke berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi banjir rob. Sairoh, seorang warga setempat, mengatakan, “Penginnya ditinggikan saja tanggulnya, biar enggak kebanjiran seperti ini.” Rudy Hartono, pedagang warung kopi, juga berharap ada tanggul yang lebih besar untuk menahan luapan air laut.

Banjir rob di Muara Angke telah mengganggu kehidupan dan perekonomian warga setempat. Banyak yang mengeluhkan kerugian besar dan berharap ada solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mencegah banjir rob di masa depan. Dengan harapan tanggul yang lebih tinggi dan solusi lain yang efektif, warga Muara Angke berharap bisa kembali beraktivitas normal tanpa gangguan banjir rob.